Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Diperingati 8 Oktober 2022
Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW Wajib diketahui oleh umat Islam. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah menetapkan bahwa 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022.
Dirangkum dari laman NU Online, penetapan Rabiul Awal didasarkan atas kesaksian perukyat di tiga lokasi yang melihat hilal, yaitu di Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; Pekalongan, Jawa Tengah; dan Jakarta Utara. Berdasarkan penetapan tersebut, maka Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal akan jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Lantas, Bagaimana kisah Maulid Nabi Muhammad SAW?
Nabi Muhammad SAW diyakini lahir pada 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah. Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang Ibu bernama Ibu Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf sebagai anak yatim. Sedangkan yahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib. Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW atau kelahiran Nabi juga disebut sebagai tahun Gajah karena saat itu Abrahah, penguasa Yaman ingin menghancurkan Ka’bah sebagaimana tertulis dalam Surah al-Fil (105).
Pada saat peristiwa itulah,Nabi Muhammad SAW lahir, tepatnya pada 571 M. Saat itu, pasukan gajah Abrahah gagal menghancurkan Ka’bah setelah kawanan burung Ababil dari berbagai penjuru dengan membawa batu-batu dari tanah terbakar. Batu-batu itu ditimpakan ke kepala bala tentara Abrahah untuk menghancurkan pasukan Abrahah yang hendak menyerang Ka’bah. Selain itu, kisah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW juga diiringi dengan beberapa peristiwa lainnya. Seperti terhimpitnya jazirah Arab oleh dua imperium besar, yakni Romawi dan Persia.
Keduanya memperebutkan wilayah Hijaz di Timur Tengah yang waktu itu belum terkuasai. Di momen kelahiran Nabi Muhammad SAW, istana Kisra berguncang hingga 14 ruangannya runtuh dan api di negeri Persia yang selalu disembah kaum Majusi padam seketika. Padahal, api itu telah menyala selama 1.000 tahun. Hal itu diyakini bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW memang membawa kemakmuran dan sebagai cahaya penerang di tengah-tengah banyaknya kegelapan kaum jahilyah dan menandai kemunculan penyampai pesan "ketuhanan" di tengah impitan imperium Romawi dan Persia.
Di Kecamatan Tajinan Mauludtan atau Merayakan Lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW. Diperingati 2 hari yakni sesuai pertanggal Umum dan setalahnya (aboge) keduanya menjadikan Mauludtan semakin besar perayaannya di Wilayah Kecamatan Tajinan.
Semoga kita kesemuanya dengan Bekal Cinta Kepada Hari Lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW (Mauludtan) kelak di Yaumilqiyamah mendapatkan Syafa’at Baginda Nabi Muhammad SAW. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...