Detail Berita

Haul Akbar Mbah Irogati dan Bersih Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan

Sabtu 13 Agustus 2022 bertempat di Halaman Masjid Attaqwa, Pemedes Desa Gunungronggo telah Menggelar Giat Haul Akbar Mbah Irogati dan Bersih Desa Gunungronggo, Terlihat Plt. Kasi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan Kecamatan Tajinan "Bapak Hamim hadir duduk bersama Kepala Desa dan Toga, Tomas dan sesepuh desa dalam Giat tersebut dan Memang antusias warga/masyarakat Desa Gunungronggo sedari dulu hingga sekarang tetap kompak dan guyub rukun berbondong-bondong hadir memeriahkan setiap giat Haul Akbar dan bersih Desa ini. kalau yang namanya Haul Akbar Mbah Irogati memanglah sangat ditunggu-tunggu oleh Masyarakat Desa Gnungronggo, bagaimana tidak Mbah Irogati adalah sesepuh yang Babat alas Desa Gunungronggo itu sendiri, rupanya sosok dan jasa Mbah Irogati sangatlah melekat dan menancap erat di lubuk hati Masyarakat Desa Gunungronggo mulai sesepuh sampai anak cucu mereka. Bagimanakan sih Sosok dan Jasa Mbah Irogati sehingga dapat melekat erat dibenak Masyarakat Desa Gunungronggo pastinya para pembaca yang giat mampir di Sosmed Kecamatan Tajinan penasaran bukan... berikut Ceritanya : 

Pada jaman kerajaan Mataram sang Perwira WIROGATI dan istrinya NYI IROGATI pergi meninggalkan kerajaan untuk menyelamatkan diri dan mencari kehidupan yang damai. Di kala waktu peperangan Mataram seorang perwira Demak yang bernama WIROGATI dikaruniai seorang anak laki laki bernama ARIS, berhari hari berjalan menuju ketimur untuk mencari wilayah yang belum kuasai oleh kerajaan atau penguasa lain dan bersemayam di Danyang kemudian beliau menemukan hutan yang ada mata airnya bernama sumber salam tetapi itu hanya cukup untuk kehidupan sehari hari saja dan bercocok tanam. Beliau bergantung pada air hujan dengan bekerja keras, karena ketekunan beliau mendapatkan suatu kebahagiaan dengan hasil panen bumi yang melimpah ruah. Lumbung lumbung beliau terisi penuh dengan hasil bumi tersebut. Kemudian suatu hari terjadi kemarau yang panjang sekali sehingga tidak terasa cadangan makanan yang dilumbung semakin habis dan terjadi kerisauan,dan berharap hujan turun untuk dapat bercocok tanam.  Kemudian sang Perwira WIROGATI memohon kepada Istrinya NYI IROGATI untuk melepas dirinya berjalan menuju kearah timur dengan tujuan untuk mendapatkan tempat di Gua hutan sebagai tempat Harimau. Tetapi tidak ada tanda tanda mata air dan ia berkata pada istrinya tidak akan pulang jika tidak menemukan air untuk bercocok tanam.

Ditempat itu kemudian ia melaksanakan niatan untuk bertapa karena ijin istri dan anak anaknya yang tulus sehingga beliau melaksanakan pertapaan. Itu ditandai pohon yang tertua dengan nama pohon Jenu,dengan lamanya pertapaanya beliau tidak bisa menginjakkan kakinya sehingga menjadi MUKSO (Sempurna). Tiba tiba hujan lebatbersama angin kencang dan menerpa pohon tertua disamping pertapaanya WIROGATI sehingga pohonpun tumbang beserta bongkahan bongkahan kayu tersebutdan dibawah bongkahan kayu keluar mata air sehingga dinamakan Sumber Jenu, yang orang orang sekarang menamakan Sumber Jenon.

Semakin lama semakin penuh air dan menjadi telaga sampai gua harimau tertutup dengan mata air, sehingga terwujud sebuah Desa RONG dan sang WIROGATI memerintahkan para lelembut untuk mengalirkan air Telaga dengan waktu satu malam ke Sumber salam Tempat bercocok tanam, dengan kemampuanya sang WIROGATI telah bisa mengangkat kakinya untuk kembali pulang menemui istrinya NYI IROGATI yang berwujud dirinya Harimau Putih. Akhirnya sang istri tidak mengetahui bahwa harimau putih tersebut adalah suaminya dan harimau itu kembali untuk melanjutkan bertapa.

NYI IROGATI dengan mengalirnya air setiap hari selalu menanti kedatangan sang suami. Dengan melanjutkan bertapa yang sudah MUKSO (sempurno) tidak akan menampakan dirinya kemudian suatu hari sang istri kedatangan sosok manusia yang tidak dikenal menyampaikan bahwa WIROGATI adalah harimau Putih yang datang menemuinya.

Bersamaan mengalirnya mata air hingga sang istri NYI IROGATI menangis danberharap untuk bertemu lagi dengan sang suami. Sehingga sang istri membawa busana kerajaan Mataram yang masih terlipat diantarkan ketempat pertapaanya, kemudian busana tersebut ditanam di tempat pertapaanya dan kembalilah NYI IROGATI kegubuknya.

Dengan mengalirnya air yang sangat deras dan melimpah sehingga banyak orang orang yang menempati Desa Rong untuk mencari kehidupan bersama keluarganya,sehingga para keturunan sang WIROGATI dan para pendatang menamakan Sang WIROGATI adalah Bedah Krawang Desa Rong. Orang orang sekarang melihat disekitar Desa Rong terdapat gunung sehingga dinamakan Gunungronggo, Dengan sejarah tersebut para generasi penerus selalu melaksanakan ritual Upacara Adat Desa rutin yang dilaksanakan satu tahun sekali yang berisi : Nyladran, Nglampet, Ruwah Rasul, Arak ancak, Arak mundri, dan dilengkapi dengan seni Budaya. (sumber berita pemdes gunungronggo)

Berita Lain